Selasa, 07 Mei 2013

Biografi Paolo Maldini


 



Paolo Maldini (lahir di Milan, Italia, 26 Juni 1968; umur 44 tahun) adalah seorang pesepak bola Italia. Sepanjang kariernya dia hanya bermain di klub AC Milan, di mana dia paling sering diposisikan sebagai bek kiri dan bek tengah. Ia bertinggi tubuh 188 cm. Maldini adalah salah satu legenda sepak bola Italia yang sangat disegani. Meskipun sekarang umurnya sudah hampir mencapai kepala empat, tapi dia tetap konsisten dengan permainannya. Di Milan, saat ini ia sering dipasangkan dengan Alessandro Nesta jika bermain sebagai bek tengah.
Di pentas Seri A, Paolo Maldini berhasil menyamai rekor penampilan Dino Zoff di Seri A sebanyak 570 kali pada 18 September 2005 dalam pertandingan melawan Sampdoria. Pertandingan tersebut juga merupakan yang ke-800 dalam kariernya bersama AC Milan. Kontrak Maldini awalnya akan berakhir pada akhir musim 2007-08 namun kemudian diperpanjang hingga musim 2008-09. Untuk dedikasi terhadap klubnya, AC Milan, seragam bernomor 3 akan turut dipensiunkan sampai putranya, Christian, masuk ke skuat utama AC Milan.

Karir Club
Debut Maldini di Seri A terjadi pada tahun 1985 melawan Udinese, saat berusia 16 tahun. Sejak saat itu dia mempunyai karier yang cemerlang, memenangi banyak trofi bersama Milan (hingga 2007: 7 gelar Seri A dan 5 gelar Liga Champions). Maldini bisa dikatakan adalah bek terbaik di dunia pada puncak kariernya. Hal ini ditandai dengan keberhasilan Maldini meraih peringkat tiga dalam Ballon d'Or versi majalah France Football pada tahun 1994 dan 2003.
Pada debutnya, Maldini dipasang oleh pelatih Nils Liedholm sebagai bek kanan. Musim berikutnya, posisi Maldini diubah menjadi bek kiri, seiring kemampuannya menggunakan kedua kakinya. Di posisi ini Maldini melegenda sampai bertahun-tahun sebagai seorang bek kiri. Pada tahun 1997, setelah Franco Baresi (kapten dan bek tengah Milan) pensiun, Maldini mulai dicoba posisi sebagai bek sentral. Peran ini dilakoni dengan baik, hingga saat ini Paolo Maldini juga dikenal sebagai seorang bek sentral. Maldini juga dikenal akan kepemimpinannya yang berpengaruh, temperamennya yang tenang dan pertahanannya yang tanpa cela.
Maldini adalah orang ke-5 yang tampil seratus kali di Liga Champions sepanjang sejarah seiring dengan penampilannya melawan Glasgow Celtic di babak kedua Liga Champions Eropa 2006/2007. Setelah 25 tahun membela Milan, Maldini melempar pernyataan tentang kemungkinan dirinya akan pensiun pada akhir musim 2007/2008, seiring dengan berakhir kontrak dirinya dengan Milan. Namun, menginjak usia 40 tahun pada bulan Juni 2008, Maldini masih akan bermain untuk Milan pada musim 2008/2009. Maldini benar-benar pensiun pada musim 2009, ia telah memutuskan untuk pensiun dari AC milan, klub yang telah membesarkan namanya.

Tim Nasional Italia
Sama dengan karier klub-nya, Paolo Maldini pertama bermain di tim nasional sebagai bek kiri. Pada tahun 1998, Paolo Maldini pertama kali bermain sebagai bek sentral dalamm sistem tiga bek tengah di Piala Dunia 1998. Selepas itu, seiring dengan perannya di klub, Maldini selalu bermain sebagai bek sentral di tim nasional sampai menyatakan mundur pada tahun 2002.
Maldini adalah pemain dengan rekor penampilan terbanyak dalam tim nasional Italia meski belum pernah meraih gelar pada tingkat internasional. Maldini berpartisipasi di empat Piala Dunia, dan turut serta dalam final Piala Dunia 1994. Dia pensiun dari timnas setelah Piala Dunia 2002 dengan jumlah penampilan 126 kali dan mencetak 7 gol. Selain itu, Paolo Maldini juga 3 kali masuk ke dalam skuat Italia di Piala Eropa, yaitu di tahun 1988, 1996 dan 2000. Pada Piala Eropa 2000 Maldini menjadi kapten dari tim nasional Italia yang kalah dramatis dari Perancis di final.
Setelah pensiun dari timnas, Paolo Maldini masih bermain untuk AC Milan, dan membantu klub tersebut memenangi gelar juara Liga Champions tahun 2003 dan juara Serie A Italia pada tahun berikutnya. Sehingga muncul tuntutan publik yang menginginkan Maldini untuk keluar dari masa pensiun timnas-nya guna mengikuti Piala Eropa pada tahun 2004, namun hal tersebut ditolak dengan alasan pribadi. Pada 31 Mei 2009 menjadi lembaran akhir Maldini berkaos AC Milan. Ia resmi gantung sepatu di laga terakhirnya AC Milan versus Fiorentina di kandang Fiorentina. Pertandingan itu dimenangkan AC Milan dengan skor 2-0.

Kehidupan Pribadi
Paolo Maldini lahir dari keluarga pesepak bola. Ayahnya, Cesare, merupakan kapten AC Milan pada tahun 1960-an yang turut menjuarai Piala Champions pada tahun 1963. Generasi ketiga Maldini yang merupakan putra pertama Paolo dengan model asal Venezuela Adriana Fossa, Christian Maldini, saat ini juga masuk ke dalam klub AC Milan untuk kategori tim muda.

 

Laporan


1. Pengertian Laporan

Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada diantara mereka.Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
Dan juga Merupakan sajian tertulis dari hasil kegiatan atau penelitian yang telah dilakukan atau bisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan atau penelitian.
Jika disusun dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, maka bentuk laporannya dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi.

2. Fungsi Laporan

Fungsi laporan diantaranya adalah sebagai berikut:
- pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas
- landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan
- alat untuk melakukan pengawasan
- dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

3. Macam-macam Laporan

Macam-macam laporan menurut bentuknya:
- laporan berbentuk formulir
- laporan berbentuk surat
- laporan berbentuk memorandum (memo)
- laporan berbentuk naskah
- laporan berbentuk buku, biasanya laporan penelitian

4. Tujuan Laporan

Laporan adalah satu bentuk penyataan yang logikal dan tersusun. Ianya mengandungi bahagian-bahagian, tajuk-tajuk dan subtajuk-subtajuk. Sebab-sebab laporan ditulis;
• Mengenal pasti masalah
• Memberikan maklumat dan fakta
• Mencadangkan penyelesaian
• Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan
• Membuat kesimpulan
• Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti
• Membuat rekod sesuatu peristiwa
• Menganalisi aktiviti perniagaan
• Mensintesis sesuatu pelan tindakan
• Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.

5.Dasar – dasar membuat Laporan
a. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca.
b. Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
c. Lengkap (complete)
Kelengkapan tersebut menyangkut :
#. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
#. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
d. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
e. Tetap (consistent)
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
f. Objective dan Factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
g. Harus ada proses timbal balik
a. Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca
b. Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan

6. Sistematika Laporan

Laporan lengkap yang lengkap, harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
            1) Latar belakang kegiatan.
            2) Dasar hukum kegiatan.
            3) Apa maksud dan tujuan kegiatan.
            4) Ruang lingkup isi laporan.

2. Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
            1) Jenis kegiatan.
            2) Tempat dan waktu kegiatan.
            3) Petugas kegiatan.
            4) Persiapan dan rencana kegiatan.
            5) Peserta kegiatan.
            6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan    fakta /  datanya).
            7) Kesulitan dan hambatan.
            8) Hasil kegiatan.
            9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3. Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Contoh Laporan Sederhana:
(Nama Lembaga Penyelenggara)
Laporan Hasil Seminar
(Judul Seminar)
I . Pendahuluan
            a. Latar belakang seminar
            b. Tujuan seminar
            c. Hari/tanggal dan tempat seminar
II . Pelaksanaan Seminar
            a. Pembicara
            b. Moderator
            c. Notulis
            d. Peserta
III . Hasil Seminar (deskripsikan)
IV . Kesimpulan Seminar
V. Lampiran
            a. Susunan Panitia
            b. Makalah
            c. Daftar hadir

Kamis, 02 Mei 2013

Proposal Ilmiah



Proposal Ilmiah
 A. Judul Penelitian
      “ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PEMILIHAN PRODUK MOBILE BROADBAND”.
 
B. PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang menjadikan teknologi internet juga mengalami kemajuan yang pesat. Dengan tingginya tingkat mobilitas masyarakat, maka teknologi internet berperan penting dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Secara umum internet dapat dapat di definisikan “a global network of computer network”  jaringan kerja global komputer ( Randall & Latullipe dalam Tjiptono & Santoso, 2000 ).
Seiring dengan perkembangan jaman, internet merupakan kebutuhan bagi banyak manusia, karena dengan internet setiap manusia bisa menemukan segala informasi diseluruh dunia dengan cepat dan mudah. Kebutuhan internet yang sangat penting, membuat jumlah pemakai internet mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia. Layanan internet dapat kita nikmati dengan beberapa cara, antara lain seperti layanan akses internet Dial-Up dan layanan akses mobile broadband. Awal dimulainya teknologi mobile broadband dipelopori oleh PT. Indosat Mega Media (IM2), kemudian industri layanan mobile broadband diramaikan dengan perusahaan penyedia mobile broadband lainnya, seperti  PT. Telekomunikasi Seluler (TELKOMEL), PT. Smart Telecom, dan PT. XL Axiata, Tbk.
Dengan adanya beberapa perusahaan mobile broadband mengakibatkan persaingan antar perusahaan mobile broadband menjadi semakin tinggi. Namun persaingan tersebut memberikan keuntungan bagi para konsumen, karena perusahaan saling berlomba untuk memberikan kepuasan bagi para konsumennya dengan cara memberikan pilihan-pilihan produk sesuai dengan kebutuhan para konsumen.
Untuk memenangkan persaingan antar perusahaan mobile broadband tidak hanya memerlukan pengetahuan mengenai perilaku konsumen, tetapi juga pengetahuan tentang bauran pemasaran yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk.
Sujoko (2007) menemukan dalam penelitiannya bahwa variabel-variabel bauran pemasaran (product, price, personal traits, place, process) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember . Sedangkan Ni Nengah Wiidiasih dalam Sujoko (2007) menemukan dalam penelitiannya bahwa produk adalah faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di kota Denpasar Bali. Sementara menurut Wardana, Hasana, dan Hermana yang dikutip oleh Sherly Indah Susanty dan Budi Hermana (2006) mengatakan dalam penelitiannya bahwa harga, kelengkapan fitur, dan mutu produk merupakan hal penting konsumen pertimbangkan dalam memilih suatu produk.
Berdasarkan hal tersebut, dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik mengambil judul “ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PEMILIHAN PRODUK MOBILE BROADBAND”.
 1.2              Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1        Rumusan Masalah
1.      Apakah variabel bauran pemasaran  berpengaruh terhadap pemilihan produk mobile broadband ?
2.      Variabel bauran pemasaran mana yang lebih dominan dalam mempengaruhi pemilihan produk mobile broadband ?
3.      Produk mobile broadband  apakah yang paling banyak digunakan oleh konsumen?

1.2.2        Batasan Masalah
Dalam penulisan ini untuk lebih memfokuskan pembahasan dan kejelasan data yang akan dibahas dan dikumpulkan, maka penulis membatasi permasalahan yang berkaitan dengan bauran pemasaran terhadap pemilihan produk mobile broadband pada mahasiswa angkatan 2006 Universitas Gunadarma (Kalimalang). Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi  produk, harga, tempat, dan promosi. Dengan produk mobile broadband unlimited yang dijadikan sebagai sampel adalah XL broadband, Telkomsel Flash, Smart broadband, dan IM2.

1.3              Tujuan penelitian
1.      Untuk mengetahui apakah variabel – variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap pemilihan produk mobile broadband.
2.      Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran mana yang paling dominan dalam mempengaruhi pemilihan produk mobile broadband.
3.      Untuk mengetahui produk mobile broadband apa yang paling banyak dipilih oleh konsumen.
1.4              Manfaat penelitian
Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh suatu manfaat yang berguna, yaitu :
1.      Akademis
Sebagai bahan literatur yang dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang sedang mengadakan penelitian. Disamping itu juga bermanfaat bagi penulis untuk memperluas wawasan. 
2.      Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan, serta pertimbangan untuk menentukan langkah yang selanjutnya akan diambil dan juga dapat menjadi sumbangan informasi perusahaan dalam mengevaluasi produk yang ditawarkan kepada konsumen.
3.      Pihak – Pihak lain
Pihak – pihak yang tertarik dengan bidang ini dan dapat menambah informasi dan referensi yang nantinya bermanfaat bagi penelitian – penelitian selanjutnya.

1.5              Kerangka Pemikiran
Pada saat ini dimana persaingan perusahaan mobile broadband yang semakin ketat, membuat konsumen harus berhadapan dengan situasi yang sedikit sulit dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen agar perusahaan  dapat menarik banyak konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Rangsangan pemasaran terdiri dari 4 bauran pemasaran : produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan kejadian penting di lingkungan konsumen : ekonomi, teknologi, politik, dan budaya , menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (2004 : 200).
Sujoko (2007) menemukan dalam penelitiannya bahwa variabel-variabel bauran pemasaran (product, price, personal traits, place, process) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember. Hal ini di perkuat dengan temuan dalam penelitian Ni Nengah Wiidiasih dalam Sujoko (2007) yang menyatakan bahwa produk adalah faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di kota Denpasar Bali. Sementara menurut Wardana, Hasana, dan Hermana yang dikutip oleh Sherly Indah Susanty dan Budi Hermana (2006) menemukan dalam penelitiannya bahwa harga, kelengkapan fitur, dan mutu produk merupakan hal penting konsumen pertimbangkan dalam memilih suatu produk.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh teorin Henry Assaell (1995), teori Kotler (2000), dan teori Lounden (1993), dan teori Kasali (1999) dalam Sujoko (2007) yang menyatakan bahwa produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli suatu produk barang atau jasa.
Philip Kotler & Gary Amstrong (2004  : 200) mengatakan bahwa pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Tetapi sebagian besar dari faktor – faktor tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, namun mereka harus tetap mempertimbangkannya. Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (2004  : 224) proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Untuk dapat mencapai pasar sasaran yang tepat maka diperlukan adanya segmentasi pasar. Apabila telah diketahui tentang segmentasi pasar maka langkah selanjutnya adalah dengan mempelajari perilaku konsumen mengenai faktor – faktor yang bisa mempengaruhi mereka dalam melakukan pembelian.
Dari kerangka pemikiran diatas, terbentuk beberapa faktor yang dapat mempengaruhi para konsumen dalam memilih produk mobile broadband. Faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi 4 variabel, yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion
 C. LANDASAN TEORI
2.1       Kerangka Teori
2.1.1    Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton dalam buku Swastha (2002 :179) , pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang maupun pembeli potensial.
Kotler (2007 : 6) menyatakan bahwa, pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran dilakukan bukan semata-mata untuk menjual barang atau jasa tapi meliputi kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen.
2.1.2        Bauran Pemasaran
Membahas pemasaran tidak akan lepas dari bauran pemasaran (marketing mix), yang merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran atau inti dari kegiatan dari pemasaran itu sendiri, seperti yang dinyatakan oleh Swastha (2002 : 193), marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, stuktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Sedangkan menurut Assauri (2007 : 198) marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi, Marketing Mix terdiri dari himpunan variabel yang akan dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel Strategi Acuan/Bauran Pemasaran tersebut adalah :
1.      Strategi Produk
2.      Strategi Harga
3.      Strategi Penyaluran / Distribusi
4.      Startegi Promosi
Strategi marketing mix ini merupakan bagian dari strategi pemasran (marketing strategy), dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur -unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.
2.1.2.1  Produk (Product)
Menurut Kotler & Armstrong (2001 : 346) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan  ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Jadi produk merupakan bagian yang penting, karena konsumen akan membeli suatu produk apabila memang merasa tepat untuk membeli produk yang bersangkutan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan  konsumen.
2.1.2.2  Harga (Price)
Menurut Kotler & Armstrong (2001 : 430)  harga adalah jumlah uang yang ditagih untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
Sedangkan menurut Swastha (2002 : 211) harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Adapun faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat harga menurut Swastha (2002 : 211) adalah :
1.      Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.
2.      Penawaran dan Permintaan
Permintaan sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Sedangkan penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu.  Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.
3.      Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Sebenarnya sifat prmintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang akan dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik ; artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.
4.      Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada.
5.      Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya, apabila operasi maupun biaya non operasi, akan menghasilkan keuntungan.
6.      Tujuan Manajer
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain :
·         Laba maksimum
·         Volume penjualan tertentu
·         Penguasaan pasar
·         Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.
7.      Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam menentukan harga.
 2.1.2.3  Promosi (Promotion)
Menurut Kasmir (2007 :183) promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Palng tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan produknya, baik barang maupun jasa. Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah :
1.      Periklanan
Iklan merupakan sarana promosi yang sering digunakan oleg perusahaan untuk menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon konsumennya.
2.      Promosi
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah pelanggan. Adapun jenis promosi penjualan yang dapat dilakukan adalah :
·         Pemberian harga khusus (special price) atau potongan harga (discount) untuk produk tertentu;
·         Pemberian undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah tertentu;
·      Pemberian cenderamata serta kenang-kenangan lainnya kepada konsumen yang loyal;
·         Promosi penjualan lainnya.
3.      Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing pelanggan melalui kegiatan, seperti pameran, bakti sosial, serta kegiatan lainnya.
4.      Penjualan pribadi
Penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh salesman dan salesgirl dengan cara door to door.
2.1.2.4  Tempat (Place)
Menurut Kotler dan Amstrong (2003 : 79), place mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi konsumen sasaran. Kotler (2007 : 23) mengatakan place (tempat) mencakup saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, transportasi.
2.1.3        Perilaku Konsumen
Konsumen dibedakan menjadi dua yaitu konsumen perorangan yang didefinisikan sebagai suatu individu atau perorangan yang melakukan pembelian barang dan jasa untuk pemakaiannya sendiri. Serta konsumen organisasi yang didefinisikan sebagai suatu organisasi, badan, atau lembaga yang melakukan pembelian berbagai produk, peralatan dan jasa untuk menjalankan organisasi mereka (Schiffman & Kanuk, 2007 : 4).
             Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen  (Kotler, 2007 : 203),
             yaitu :

A.    Faktor Budaya terdiri dari :
·         Budaya merupakan faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku keinginan seseorang, karena perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
·         Sub budaya merupakan bagian-bagian dari budaya yang menampakan identitas dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya.
·         Kelas sosial merupakan bagian yang relaif homogen dan para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
B.     Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga mempengaruhi faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga , serta peran dan status sosial.
·         Kelompok acuan merupakan semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.
·         Keluarga merupakan organisasi pembeli konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
·         Peran dan satatus sosial, seseorang berpartisipasi kedalam kelompok sepanjang hidupnya, keluarga, club organisasi. Kedudukan orang itu masing-masing kelompok ditentukan oleh peran dan statusnya.
C.     Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, karakteristik pribadi tersebut meliputi usia dan tahap siklus, pekerjaan, keadaan, ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.
D.    Faktor Psikologis
Salah satu kebutuhan seseorang adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologistertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima lingkungannya.
2.1.4        Pengertian Internet
Ada banyak pengertian mengenai internet salah satunya adalah menurut Armstrong dan Kotler (2004:71) sebagai berikut: Internet is a vast public web of computer networks, which connects users of all types all around the world to each other and to an amazingly large “information repository.” Yang bisa diartikan sebagai berikut: Internet adalah suatu jaringan komputer yang dipakai oleh umum, yang menghubungkan berbagai macam pengguna dari seluruh tempat di dunia ke pengguna lainnya dan menjadi tempat yang luas untuk penyedia informasi. Dalam teknologi internet segala informasi yang ada di seluruh dunia dapat kita ketahui dengan cara mengaksesnya lewat seluruh jaringan yang ada di dunia, tergantung informasi apa yang ingin didapatkan dan alamat internet (United Resources Locator) yang telah diketahui agar dapat terhubung pada alamat tersebut lewat jaringan yang ada, maka dari itu piranti pendukung hardware selain PC (Personal Computer) adalah modem (eksternal atau internal) dan saluran telepon, sehingga dengan piranti itu para pengguna internet dapat mengaksesnya.
 2.1.5        Pengertian Broadband
Pengertian broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau service internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar. Teknologi broadband atau pita lebar merupakan salah satu teknologi media transmisi yang mendukung banyak frekuensi, mulai dari frekuensi suara hingga video. (Herianto, 2007)
 D. METODE PENELITIAN
3.1              Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek yang diamati adalah mahasiswa angkatan 2006 Universitas Gunadarma (Kalimalang). Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Slovin untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui. (Umar, 2003 :141)


3.2       Variabel Penelitian
            Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
            a.       Varibel Bebas / Independent (Variabel X), dalam penelitian terdapat empat variabel bebas, 
            yaitu :
(X1) Produk 
P1  Kekuatan sinyal
                   P2 Kecepatan akses
                   P3 Kestabilan kecepatan akses
                   P4 Merk Broadband
 (X2) Harga 
H1 Harga perdana
H2 Tarif perbulan
H3 Harga dengan kuota
·         (X3) Tempat
T1 Tempat pembelian perdana
T2 Tempat pembelian pulsa isi ulang (Top Up)
T3 Gerai resmi
T4 Pelayanan dan fasilitas gerai resmi
·         (X4) Promosi
R1 Iklan melalui media cetak dan elektronik
R2 Pameran
R3 Mendatangi kampus
R4 Brosur, poster atau papan reklame
R5 Pemberian bonus kuota
b.      Variabel Terikat / Dependent (Variabel Y), yaitu variabel yang merupakan hasil dari keterikatan variabel X yang mempengaruhi variabel Y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah ;
(Y) Pemilihan
M1   Pemilihan atribut produk
M2   Pemilihan harga
M3   Lokasi tempat pembelian perdana dan isi ulang
M4   Promosi yang menarik
                    3.3  Validitas dan Reliabilitas
3.3.1        Uji Validitas
Menurut Suharsimi (2006 : 168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid atau tepat apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dengan kata lain memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan bantuan SPSS versi 17.0.
3.3.2        Uji Reliabilitas
Riduwan dan Sunarto (2009 : 348) berasumsi reliabilitas menunjukan pengertian bahwa sesuatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah diangap baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Pengujian reliabilitas ditunjukan oleh koefisien Croanbach Alpa, dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpa lebih besar dari 0,60 (Santosa, 2005 : 251).
 3.4              Metode Analisis Data
3.4.1        Analisis Statistik Deskripsi
Dalam penelitian ini analisis deskripsi dipergunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan hasil kuesioner yang telah dibagikan pada 100 orang responden.
 3.4.2        Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel produk, harga, tempat, dan promosi terhadap pemilihan produk mobile broadband. Dalam penelitian ini analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment (PPM) yang  dilambangkan dengan  (r).