Jumat, 26 November 2010

Manusia dan Kebudayaan

          Manusia dan kebudayaan meruapakan dua hal yang sangat erat satu sama lain . Dalam uraian ini akan membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan .

A. MANUSIA

     Manusia di dalam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari berbagai segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang di miliki oleh manusia (ilmu kimia). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin selalu memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan segala kegiatan.
          Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a . Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan                                                                   menempati ruang dan waktu.
b. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup yang di tandai dengan gerak.
c. Ruh, yaitu : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan     memahami kebenaran.
d. Nafs, yaitu : Kesadaran tentang diri sendiri.

2. Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
    a.  Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak   nampak, id                     merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan                     terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran                             (unconcious).
b. Ego, merupakan struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, seringkali disebut           sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain .
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima            tahun. Merupakan kesatuan standar-standar moral yang di terima oleh ego dari sejumlah agen             yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari            pandangan-pandangan orangtua.

B. HAKEKAT MANUSIA

a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
    Tubuh adalah materi yang dapat di lihat, diraba, dirasa, wujudya kongkrit tetapi tidak abadi. Jiwa terdapat di dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.

b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan makhluk lainnya
     Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptaanya dengan akal, perasaan, kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan dan sebagainya. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu :perasaan inderawi rangsangan jasmani melalui pancra indra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Dan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia , misalnya :
  • Perasaan intelektual : berkenaan dengan pengetahuan
  • Perasaan estetis : berkenaan dengan keindahan
  • Perasaan etis : berkenaan dengan kebaikan
  • Perasaan diri : berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain
  • Perasaan sosial : berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat
  • Perasaan Religius : berkenaan dengan agama dan kepercayaan

c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati dan budayawi
    Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat di pelajari dari segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi, ekonomi, bahasa , dan lain-lain.

d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas                dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
     Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis dimana manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia mengagumkan dan mengungkapkan kembali dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis dimana manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan di pertanggungjawabkan. Dengan religius dimana manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

     Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat barat biasanya menganalisis jiwa manusida dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
      Menurut Francis L.K Hsu ada konsepsi bahwa di dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya mengandung delapan daerah yang seolah olah seperti lingkaran konsentris sekitar diri sendiri yang dapat dijelaskan dari dalam keluar yakni :
  • Nomor 7 dan nomer 6 : daerah tak sadar dan sub sadar . Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam.
  • Nomor 5 : kesadaran yang tak dinyatakan , terdiri dari pikiran dan gagasan yang di sadari oleh individu yang bersangkutan, tetapi disimpannya saja di alam jiwanya sendiri. Hal itu disebabkan ada kemungkinan :
a. ia takut salah dan takut di marahi orang apabila ia menyatakannya
b. ia sungkan mengatakannya
c. ia malu karena takut di tertawakan
d. ia tidk bisa menemukan kata-kata yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada semuanya.
  • Nomor 4 : kesadaran yang dinyatakan , di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran, gagasan, dan perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya .
  • Nomor 3 : lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib.
  • Nomor 2 : lingkungan hubungan berguna, tidak lagi di tandai oleh sikap sayang dan mesra, melainkan di tentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatangnatau benda-beda itu bagi dirinya.
  • Nomor 1 : lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri.

  • Nomor 0 : lingkaran dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1.
Francis L.K Hsu juga mengatakan, makhluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam hidup manusia .

D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

     Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Daterminism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang di miliki masyarakat itu . Kebudayaan merupakan bahasa sansekerta dari kata budhayah yang berarti budi atau akal .
     Secara umum, kebudayaan dapat diartikan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikira) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya. Berikut ini adalah definisi kebudayaan dari beberapa ahli :
  1. E.B.Taylor : kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  2. Selo Sumardjan dan Soeleman Soemardi : semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
  3. Sutan Takdir Alisyahbana : manifestasi dari cara berfikir
  4. Koentjaraningrat : keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekerti
  5. A.L Krober dan C.Kluckhon : mamifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasya
  6. C.A.Van Peursen : manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, naka manusia tidak hidup begitu saja di tengah alam, melainkan selalu mengubah alam
  7. Kroeber dan Klukhon : terdiri atas pola, bertingkah laku mantap, termasuk di dalamnya benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan
Hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci :
  • Sistem ideologi : etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interprestasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat
  • Sistem sosial : hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Pengendalian masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku
  • Sistem teknologi : segala perhatian serta penggunaannya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.

E. UNSUR-UNDUR KEBUDAYAAN

     Melville J. Herkovits mengatakan bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik, sedangkan Bronislaw malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lemabaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan. C.Kluckhohn mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
  1. Sistem religi : produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran yang luhur ,taggap bahwa dia atas kekuatannya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
  2. Sistem organisasi masyarakat : produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal.
  3. Sistem pengetehuan : produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat di peroleh dari pemikiran sendiri.
  4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
  5. Sistem teknologi dan peralatan : produk dari manusia sebegai homo faber
  6. Bahasa : produk dari manusia sebagai homo longuens
  7. Kesenian : produk dari manusia sebagai homo aesteticus.



F. WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
  1. Komplek gagasan, konsep dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
  1. Komplek aktivitas :
Komplek aktivitas yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi.
  1. Wujud sebagai benda :
             Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan            sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Kebudayaan dalam bentuk fisik     yang konret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada              benda bergerak.

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA

      Menurut C. Kluckhohn sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
  1. Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk semua kebudayaan berada secara ekstrem, berusaha untuk memadamkan hidup dan ada pula yang mengisi hidup.
  1. Hakekat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
  1. Hakekat waktu manusia (WM)
hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan orientasi masa lampau ada pula yang masa kini atau masa akan datang.
  1. Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, dan ada pula yang beranggapan manusia harus harmonis fan harus menyerah pada alam.
  1. Hakekat hubungan manusia (MN)
Ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, ada pula yang berpandangan individualistis.

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN

     Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Terjadinya gerak perubahan ini disebabkan oleh :
  1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
  2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakata yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudyaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
  • Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima ?
  • Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima ?
  • Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru ?
  • Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut ?
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-kebudayaan asing, sebaliknya generasi tua diangap sebagai orag-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
  1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan
  2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada.
  3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
  4. Suatu unsur kebudayaan baru diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan baru tersebut.
  5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dibuktikan dengan mudah kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.




I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

    Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
  1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekpresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu siuatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
  3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia, maksudnya bahwa manusia dipelajaru kembali masyarakat sendiri agar ia bisa hidup dengan baik.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar