Stakeholders
Sebuah stakeholder perusahaan adalah
pihak yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara
keseluruhan. Konsep stakeholder pertama kali digunakan dalam sebuah memorandum
internal 1963 di Stanford Research lembaga. Ini didefinisikan pemangku
kepentingan sebagai [1] "kelompok-kelompok yang tanpa dukungan organisasi
akan berhenti untuk eksis." Teori ini kemudian dikembangkan dan
diperjuangkan oleh R. Edward Freeman pada 1980-an. Sejak itu telah mendapat
penerimaan luas dalam praktek bisnis dan teori yang berkaitan dengan manajemen
strategis, tata kelola perusahaan, tujuan bisnis dan tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR).
Jenis Stakeholders :
1. Orang-orang yang
akan dipengaruhi oleh usaha dan dapat mempengaruhi tapi yang tidak terlibat
langsung dengan melakukan pekerjaan.
2. Di sektor swasta,
orang-orang yang (atau mungkin) terpengaruh oleh tindakan yang diambil oleh
sebuah organisasi atau kelompok. Contohnya adalah orang tua, anak-anak,
pelanggan, pemilik, karyawan, rekan, mitra, kontraktor, pemasok, orang-orang
yang terkait atau terletak di dekatnya. Setiap kelompok atau individu yang
dapat mempengaruhi atau yang dipengaruhi oleh pencapaian tujuan kelompok.
3. Seorang individu
atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam sebuah kelompok atau kesuksesan
organisasi dalam memberikan hasil yang diharapkan dan dalam menjaga
kelangsungan hidup kelompok atau produk organisasi dan / atau jasa. Stakeholder
pengaruh program, produk, dan jasa.
4. Setiap
organisasi, badan pemerintah, atau individu yang memiliki saham di atau mungkin
dipengaruhi oleh pendekatan yang diberikan kepada regulasi lingkungan,
pencegahan polusi, konservasi energi, dll
5. Seorang peserta
dalam upaya mobilisasi masyarakat, yang mewakili segmen tertentu dari
masyarakat. Anggota dewan sekolah, organisasi lingkungan, pejabat terpilih,
kamar dagang perwakilan, anggota dewan penasehat lingkungan, dan pemimpin agama
adalah contoh dari stakeholder lokal.
Pasar (atau primer) Stakeholder - stakeholder biasanya internal, adalah mereka yang terlibat dalam transaksi ekonomi dengan bisnis. (Untuk pemegang saham contoh, pelanggan,pemasok,kreditor,dankaryawan)
Pasar (atau primer) Stakeholder - stakeholder biasanya internal, adalah mereka yang terlibat dalam transaksi ekonomi dengan bisnis. (Untuk pemegang saham contoh, pelanggan,pemasok,kreditor,dankaryawan)
Non Pasar (atau Sekunder)
Stakeholder - biasanya para pemangku kepentingan eksternal, adalah mereka yang
- meskipun mereka tidak terlibat dalam pertukaran ekonomi langsung dengan
bisnis - dipengaruhi oleh atau dapat mempengaruhi tindakannya. (Misalnya
masyarakat umum, masyarakat, kelompok aktivis, kelompok dukungan bisnis, dan
media)
Pengertian stakeholder dari buku
"Rhenald Kasali Manajemen Public Relations halam 63 "
sebagi berikut:
"Stakeholders
adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang
mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula
setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis manajemen yang
lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan
(pressure group) yang mesti di pertimbangkan perusahaan."
Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan sangat
erat kaitannya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah memang perusahaan punya
tanggung jawab moral dan sosial ?
• Kalau ada, manakah lingkup
tanggung jawab itu ?
• Apakah, terkait dengan tanggung
jawab sosial perusahaan itu, perusahaan perlu terlibat dalam kegiatan sosial
yang berguna bagi masyarakat atau tidak ?
• Bagaimana tanggung jawab sosial
perusahaan itu dapat dioperasionalkan dalam suatu perusahaan ?
Tanggung jawab Sosial Perusahaan
atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat
CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya)
perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadapkonsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau devidenmelainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau devidenmelainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Pengertian tanggung jawab social
perusahaan atau CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara
finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik,
melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan
bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy,
corporate community relations, dan community development.
Tanggung Jawab Perusahaan Yang Baik
CSR yang baik (good CSR) memadukan
empat prinsip good corporate governance, yakni fairness, transparency,
accountability, dan responsibility, secara harmonis. Ada perbedaan mendasar di
antara keempat prinsip tersebut (Supomo, 2004). Tiga prinsip pertama cenderung
bersifat shareholders-driven karena lebih memerhatikan kepentingan pemegang
saham perusahaan.
Sebagai contoh, fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas; transparency menunjuk pada penyajian laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu; sedangkan accountability diwujudkan dalam bentuk fungsi dan kewenangan RUPS, komisaris, dan direksi yang harus dipertanggung jawabkan.
Sebagai contoh, fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas; transparency menunjuk pada penyajian laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu; sedangkan accountability diwujudkan dalam bentuk fungsi dan kewenangan RUPS, komisaris, dan direksi yang harus dipertanggung jawabkan.
1.
Syarat bagi Tanggung Jawab Moral
·
Tindakan itu dijalankan oleh pribadi
yang rasional
·
Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan
atau apapun namanya
·
Orang yang melakukan tindakan
tertentu memang mau melakukan tindakan itu
Dalam membahas prinsip-prinsip etika
profesi dan prinsip-prinsip etika bisnis, kita telah menyinggung tanggung jawab
sebagai salah satu prinsip etika yang penting. Persoalan yang pelik yang harus
dijawab pada tempat pertama adalah manakah kondisi bagi adanya tanggung jawab moral.
Manakah kondisi yang relevan yang memungkinkan kita menuntut agar seseorang
bertanggung jawab atas tindakannya.
2.
Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan (Richard T.
De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
• Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum
• Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif
• Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum
• Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif
.Tanggung jawab sosial perusahaan
hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh mana perusahaan itu berhasil
mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya (Milton Friedman,The Social
Responsibilities of Business to Increase Its Profits, New York Times
Magazine,13-09-1970)
Perusahaan adalah sebuah badan
hukum. Artinya perusahaan dibentuk berdasarkan peraturan hukum tertentu dan
disahkan dengan hukum atau legal tertentu. Karena iti, keberadaannya dijamin
dan sah menurut hukum tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia,
yang eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah.
Sebagai badan hukum perusahaan
mempunyai hak hak legal tertentu sebagaimana yang dimiliki oleh manusia.
Misalnya hak milik pribadi, hak paten, hak atas milik tertentu, dan sebagainya.
Sejalan itu, perusahaan juga mempunyai kewajiban legal untuk menghormati hak
legal perusahaan lain atau tidak boleh merampas hak perusahaan lain.
Ini hanyalah bentuk tanggung jawab
legal…
Ø Anggapan bahwa perusahaan tidak
punya tanggung jawab moral sama saja dengan mengatakan bahwa kegiatan
perusahaan bukanlah kegiatan yang dijalankan oleh manusia
Ø Tanggung jawab moral perusahaan
dijalankan oleh staf manajemen
Ø Tanggung jawab legal tidak dapat
dipisahkan dari tanggung jawab moral. Sesungguhnya, pada tingkat operasional
bukan hanya staf manajemen yang memikul tanggung jawab sosial dan moral
perusahaan ini, melainkan seluruh karyawan….
3.
Lingkup Tanggung jawab Sosial
• Keterlibatan perusahaan dalam
kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas
• Keuntungan ekonomis
• Keuntungan ekonomis
Tanggung jawab social menunjukkan
tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas
daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung
jawab social perusahaan mau dikatakan bahwa kendati secara moral adalah baik
bahwa perusahaan mengejar keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan
dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu dengan mengorbankan kepentingan
pihak-pihak lain. Artinya keuntungan dalam bisnis tidak mesti dicapai dengan
mengorbankan kepentingan pihak lain, atau kepentingan masyarakat luas.
Dengan demikian dengan konsep
tanggung jawab social dan moral perusahaan mau dikatakan bahwa suatu perusahaan
harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai
pengaruh atas orang-orang tertentu, masyarakat, serta lingkungan dimana
perusahaan itu beroperasi.
4.
Argumen yang Menentang Perlunya
Keterlibatan Sosial Perusahaan
• Tujuan utama Bisnis adalah
Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
Argument keras yang menentang
keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan social sebagai wujud tanggung
jawab social perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu
satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar besarnya.
Selain itu, fungsi bisnis ini adalah fungsi ekonomis, buka fungsi social.
Artinya bisnis adalah kegiatan ekonomi bukan kegiatan social
• Tujuan yang terbagi-bagi dan
Harapan yang membingungkan
Yang mau dikatakan disini adalah
bahwa keterlibatan social sebagai wujud tanggung jawab social perusahaan akan
menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam ragam, yang pada akhirnya akan
mengalihkan, bahkan mengacaukan para perhatian pimpinan perusahaan. Asumsinya
keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat
ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh
konsentrasi pimpinan perusahaan, pada core businessnya.
• Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan social sebagai wujud
tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat.
Alasannya, biaya yang dgunakan untuk keterlibatan perusahaan itu bukan biaya
yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan biaya yang telah diperhitungkan
sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam
pasar.
• Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
• Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Argument ini kembali menegaskan
mitos bisnis amoral yang telah kita lihat. Dengan argument ini mau dikatakan
bahwa para pemimpin perusahaan tidak professional dalam membuat pilihan dan
keputusan moral. Mereka hanya professional dalam bidang bisnis dan ekonomi.
Karena itu, perusahaan tidak punya tenaga terampil yang siap untuk melakukan
kegiatan-kegiatan social tertentu.
5.
Argumen yang Mendukung Perlunya
Keterlibatan Sosial Perusahaan
• Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
yang Semakin Berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan
untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat
yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarrakat terhadap bisnis pun
ikut berubah. Karena itu, untuk dapat bertahan dan berhasil dalam persaingan
bisnis modern yang ketat sekarang ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwa
mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya
mendatangkan keuntungan yang sebesar besarnya.
• Terbatasnya Sumber Daya Alam
Argument ini didasarkan pada
kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis
justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan secara
bertanggungjawab dan bijaksana sumber daya alam yang terbatas itu demi
memenuhi
•
Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis berlangsung dalam suatu
lingkungan social yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu
dimasa depan. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab moral dan social untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah
yang lebih baik. Semakin baiknya lingkungan sosialnya dengan sendirinya akan
memperbaiki iklim bisnis yang ada.
• Perimbangan Tanggung Jawab dan
Kekuasaan
Keterlibatan social khususnya,
maupun tanggung jawab social perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat
sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa
dewasa ini
• Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang
Berguna
• Keuntungan Jangka Panjang
6.
Implementasi Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Prinsip utama dalam suatu
organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti
strategi
• Artinya, struktur suatu organisasi
didasarkan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu
• Strategi yang diwujudkan melalui
struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi
secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan
tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial
Saat ini sudah banyak perusahaan
yang menerapkan program program tanggung jawab sosial. Mulai dari perusahaan
yang terpaksa menjalankan program tanggung jawab sosial-nya karena peraturan
yang ada, sampai perusahaan yang benar-benar serius dalam menjalankan program
tanggung jawab sosial dengan mendirikan yayasan khusus untuk program program
tanggung jawab sosial mereka. Berdasarkan konsep Triple Bottom Line (John
Elkington, 1997) atau tiga faktor utama operasi dalam kaitannya dengan
lingkungan dan manusia (People, Profit, and Planet), program tanggung jawab
sosial penting untuk diterapkan oleh perusahaan karena keuntungan perusahaan
tergantung pada masyarakat dan lingkungan.
Referensi
www.wordpress.com
www.wordpress.com
bagus blognya
BalasHapus