BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang menjadikan teknologi internet juga mengalami kemajuan yang pesat. Dengan tingginya tingkat mobilitas masyarakat, maka teknologi internet berperan penting dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Secara umum internet dapat dapat di definisikan “a global network of computer network” jaringan kerja global komputer ( Randall & Latullipe dalam Tjiptono & Santoso, 2000 ).
Seiring dengan perkembangan jaman, internet merupakan kebutuhan bagi banyak manusia, karena dengan internet setiap manusia bisa menemukan segala informasi diseluruh dunia dengan cepat dan mudah. Kebutuhan internet yang sangat penting, membuat jumlah pemakai internet mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia. Layanan internet dapat kita nikmati dengan beberapa cara, antara lain seperti layanan akses internet Dial-Up dan layanan akses mobile broadband. Awal dimulainya teknologi mobile broadband dipelopori oleh PT. Indosat Mega Media (IM2), kemudian industri layanan mobile broadband diramaikan dengan perusahaan penyedia mobile broadband lainnya, seperti PT. Telekomunikasi Seluler (TELKOMEL), PT. Smart Telecom, dan PT. XL Axiata, Tbk.
Dengan adanya beberapa perusahaan mobile broadband mengakibatkan persaingan antar perusahaan mobile broadband menjadi semakin tinggi. Namun persaingan tersebut memberikan keuntungan bagi para konsumen, karena perusahaan saling berlomba untuk memberikan kepuasan bagi para konsumennya dengan cara memberikan pilihan-pilihan produk sesuai dengan kebutuhan para konsumen.
Untuk memenangkan persaingan antar perusahaan mobile broadband tidak hanya memerlukan pengetahuan mengenai perilaku konsumen, tetapi juga pengetahuan tentang bauran pemasaran yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk.
Sujoko (2007) menemukan dalam penelitiannya bahwa variabel-variabel bauran pemasaran (product, price, personal traits, place, process) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember . Sedangkan Ni Nengah Wiidiasih dalam Sujoko (2007) menemukan dalam penelitiannya bahwa produk adalah faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di kota Denpasar Bali. Sementara menurut Wardana, Hasana, dan Hermana yang dikutip oleh Sherly Indah Susanty dan Budi Hermana (2006) mengatakan dalam penelitiannya bahwa harga, kelengkapan fitur, dan mutu produk merupakan hal penting konsumen pertimbangkan dalam memilih suatu produk.
Berdasarkan hal tersebut, dalam penulisan skripsi ini penulis tertarik mengambil judul “ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PEMILIHAN PRODUK MOBILE BROADBAND”.
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
1. Apakah variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap pemilihan produk mobile broadband ?
2. Variabel bauran pemasaran mana yang lebih dominan dalam mempengaruhi pemilihan produk mobile broadband ?
3. Produk mobile broadband apakah yang paling banyak digunakan oleh konsumen?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini untuk lebih memfokuskan pembahasan dan kejelasan data yang akan dibahas dan dikumpulkan, maka penulis membatasi permasalahan yang berkaitan dengan bauran pemasaran terhadap pemilihan produk mobile broadband pada mahasiswa angkatan 2006 Universitas Gunadarma (Kalimalang). Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi produk, harga, tempat, dan promosi. Dengan produk mobile broadband unlimited yang dijadikan sebagai sampel adalah XL broadband, Telkomsel Flash, Smart broadband, dan IM2.
1.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui apakah variabel – variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap pemilihan produk mobile broadband.
2. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran mana yang paling dominan dalam mempengaruhi pemilihan produk mobile broadband.
3. Untuk mengetahui produk mobile broadband apa yang paling banyak dipilih oleh konsumen.
1.4 Manfaat penelitian
Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh suatu manfaat yang berguna, yaitu :
1. Akademis
Sebagai bahan literatur yang dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang sedang mengadakan penelitian. Disamping itu juga bermanfaat bagi penulis untuk memperluas wawasan.
2. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan, serta pertimbangan untuk menentukan langkah yang selanjutnya akan diambil dan juga dapat menjadi sumbangan informasi perusahaan dalam mengevaluasi produk yang ditawarkan kepada konsumen.
3. Pihak – Pihak lain
Pihak – pihak yang tertarik dengan bidang ini dan dapat menambah informasi dan referensi yang nantinya bermanfaat bagi penelitian – penelitian selanjutnya.
1.5 Kerangka Pemikiran
Pada saat ini dimana persaingan perusahaan mobile broadband yang semakin ketat, membuat konsumen harus berhadapan dengan situasi yang sedikit sulit dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen agar perusahaan dapat menarik banyak konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Rangsangan pemasaran terdiri dari 4 bauran pemasaran : produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan kejadian penting di lingkungan konsumen : ekonomi, teknologi, politik, dan budaya , menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (2004 : 200).
Sujoko (2007) menemukan dalam penelitiannya bahwa variabel-variabel bauran pemasaran (product, price, personal traits, place, process) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember. Hal ini di perkuat dengan temuan dalam penelitian Ni Nengah Wiidiasih dalam Sujoko (2007) yang menyatakan bahwa produk adalah faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet di kota Denpasar Bali. Sementara menurut Wardana, Hasana, dan Hermana yang dikutip oleh Sherly Indah Susanty dan Budi Hermana (2006) menemukan dalam penelitiannya bahwa harga, kelengkapan fitur, dan mutu produk merupakan hal penting konsumen pertimbangkan dalam memilih suatu produk.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh teorin Henry Assaell (1995), teori Kotler (2000), dan teori Lounden (1993), dan teori Kasali (1999) dalam Sujoko (2007) yang menyatakan bahwa produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli suatu produk barang atau jasa.
Philip Kotler & Gary Amstrong (2004 : 200) mengatakan bahwa pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Tetapi sebagian besar dari faktor – faktor tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, namun mereka harus tetap mempertimbangkannya. Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (2004 : 224) proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Untuk dapat mencapai pasar sasaran yang tepat maka diperlukan adanya segmentasi pasar. Apabila telah diketahui tentang segmentasi pasar maka langkah selanjutnya adalah dengan mempelajari perilaku konsumen mengenai faktor – faktor yang bisa mempengaruhi mereka dalam melakukan pembelian.
Dari kerangka pemikiran diatas, terbentuk beberapa faktor yang dapat mempengaruhi para konsumen dalam memilih produk mobile broadband. Faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi 4 variabel, yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
1.6 Model Penelitian
Model pengaruh variabel bauran pemasaran terhadap pemilihan produk mobile broadband
1.7 Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ho : Variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi) tidak berpengaruh terhadap pemilihan produk mobile broadband.
Ha : Variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi) berpengaruh terhadap pemilihan produk mobile broadband.
sumber : Nita Julita,-
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton dalam buku Swastha (2002 :179) , pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang maupun pembeli potensial.
Kotler (2007 : 6) menyatakan bahwa, pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran dilakukan bukan semata-mata untuk menjual barang atau jasa tapi meliputi kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen.
2.1.2 Bauran Pemasaran
Membahas pemasaran tidak akan lepas dari bauran pemasaran (marketing mix), yang merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran atau inti dari kegiatan dari pemasaran itu sendiri, seperti yang dinyatakan oleh Swastha (2002 : 193), marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, stuktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Sedangkan menurut Assauri (2007 : 198) marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi, Marketing Mix terdiri dari himpunan variabel yang akan dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel Strategi Acuan/Bauran Pemasaran tersebut adalah :
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Startegi Promosi
Strategi marketing mix ini merupakan bagian dari strategi pemasran (marketing strategy), dan berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur -unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.
2.1.2.1 Produk (Product)
Menurut Kotler & Armstrong (2001 : 346) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Jadi produk merupakan bagian yang penting, karena konsumen akan membeli suatu produk apabila memang merasa tepat untuk membeli produk yang bersangkutan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
2.1.2.2 Harga (Price)
Menurut Kotler & Armstrong (2001 : 430) harga adalah jumlah uang yang ditagih untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
Sedangkan menurut Swastha (2002 : 211) harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Adapun faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat harga menurut Swastha (2002 : 211) adalah :
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku.
2. Penawaran dan Permintaan
Permintaan sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Sedangkan penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.
3. Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Sebenarnya sifat prmintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang akan dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik ; artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.
4. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada.
5. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya, apabila operasi maupun biaya non operasi, akan menghasilkan keuntungan.
6. Tujuan Manajer
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain :
· Laba maksimum
· Volume penjualan tertentu
· Penguasaan pasar
· Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.
7. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam menentukan harga.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek yang diamati adalah mahasiswa angkatan 2006 Universitas Gunadarma (Kalimalang). Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Slovin untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui. (Umar, 2003 :141)
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran Populasi
e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
itolerir (dalam penelitian ini digunakan nilai kritis 10%).
Dari rumus Slovin diatas maka dapat dihitung jumlah minimal sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Karena jumlah sampel yang diperoleh adalah jumlah minimal, maka jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden. Dimana populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2006 Universitas Gunadarma (Kalimalang). Mengingat sangat besarnya populasi dalam penelitian ini, maka pengambilan sampel akan menggunakan Stratified Random Sampling. Populasi akan dibagi kedalam beberapa subpopulasi, setelah itu pada setiap subpopulasi dilakukan pengambilan sampel secara acak.
Subpopulasi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan banyaknya fakultas yang terdapat di Universitas Gunadarma, subpopulasi dapat dilihat pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1 Subpopulasi Penelitian
No.
|
Subpopulasi / Fakultas
|
Jumlah
|
1.
|
Fakultas Ekonomi
|
525 Mahasiswa
|
2.
|
Fakultas Ilmu Komputer
|
782 Mahasiswa
|
3.
|
Fakultas Teknologi Industri
|
319 Mahasiswa
|
4.
|
Fakultas Psikologi
|
104 Mahasiswa
|
5.
|
Fakultas Sastra
|
44 Mahasiswa
|
Total
|
1774 Mahasiswa
|
Sumber : PSMA Online Universitas Gunadarma (Kalimalang)
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Varibel Bebas / Independent (Variabel X), dalam penelitian terdapat empat variabel bebas, yaitu :
· (X1) Produk
P1 Kekuatan sinyal
P2 Kecepatan akses
P3 Kestabilan kecepatan akses
P4 Merk Broadband
· (X2) Harga
H1 Harga perdana
H2 Tarif perbulan
H3 Harga dengan kuota
· (X3) Tempat
T1 Tempat pembelian perdana
T2 Tempat pembelian pulsa isi ulang (Top Up)
T3 Gerai resmi
T4 Pelayanan dan fasilitas gerai resmi
· (X4) Promosi
R1 Iklan melalui media cetak dan elektronik
R2 Pameran
R3 Mendatangi kampus
R4 Brosur, poster atau papan reklame
R5 Pemberian bonus kuota
b. Variabel Terikat / Dependent (Variabel Y), yaitu variabel yang merupakan hasil dari keterikatan variabel X yang mempengaruhi variabel Y. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah ;
(Y) Pemilihan
M1 Pemilihan atribut produk
M2 Pemilihan harga
M3 Lokasi tempat pembelian perdana dan isi ulang
M4 Promosi yang menarik
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu :
1. Riset Lapangan
Riset lapangan yang dipergunakan adalah angket atau kuesioner yaitu pengajuan serangkaian pernyataan tertulis kepada pihak yang terkait tentang data yang diperlukan. Kuesioner dengan bentuk pernyataan tertutup, yaitu kuesioner yang menyajikan pernyataan dengan pilihan jawabannya. Pernyataan yang dicantumkan oleh penulis dibuat sendiri dan dianggap dapat mewakili variabel-variabel yang diteliti. Pengukuran data yang dipergunakan penulis yaitu dengan skala likert. Kemudian jawaban dari setiap pernyataan ditentukan skornya dengan menggunakan skala likert, yaitu : (1, 2, 3, 4, 5). Dengan kriteria umum untuk skor yang digunakan untuk jawaban adalah :
· Sangat Setuju = 5
· Setuju = 4
· Kurang Setuju = 3
· Tidak Setuju = 2
· Sangat Tidak Setuju = 1
2. Riset Kepustakaan
Riset kepustakaan yaitu merupakan suatu pengumpulan, pengolahan, dan menganalisa data dengan mempelajari buku-buku referensi yang dapat dijadikan landasan teori untuk penelitian ini.
3.3 Teknik Penarikan Sampel
Penelitian ini menggunakan stratified random sampling sebagai metode pengambilan sampelnya. Adapun sampel yang telah dihitung dengan menggunakan rumus Slovin adalah sebanyak 100 orang yang terdiri dari beberapa fakultas. Oleh karena itu untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil pada setiap fakultas, digunakan dengan cara jumlah populasi pada setiap fakultas dibagi dengan jumlah total keseluruhan populasi kemudian dikalikan 100%. Berdasarkan cara perhitungan diatas dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.2 Perhitungan Sampel
No.
|
Subpopulasi / Fakultas
|
Jumlah populasi
|
Persentase
|
Jumlah sampel
|
1.
|
Fakultas Ekonomi
|
525
|
29,60 %
|
30
|
2.
|
Fakultas Ilmu Komputer
|
782
|
44,08 %
|
44
|
3.
|
Fakultas Teknologi Industri
|
319
|
17,98 %
|
18
|
4.
|
Fakultas Psikologi
|
104
|
2,48 %
|
2
|
5.
|
Fakultas Sastra
|
44
|
5,86 %
|
6
|
Total
|
1774
|
100 %
|
100
|
Sumber : Data diolah
sumber : Nita Julita
sumber : Nita Julita